Peer to peer (workgroup) merupakan model jaringan dimana tidak ada yang bertindak sebagai server atau client. Pada model jaringan ini dua komputer dapat terhubungan secara langsung tanpa adanya server.
Biaya pada model jaringan ini lebih murah dari pada client server tetapi model jaringan ini hanya dapat berjalan apabila komputer tidak lebih dari 25 buah.
Peer to peer juga dikenal dengan istilah workgroup. Jenis jaringan ini relatif sederhana. Pada jenis ini tidak memerlukan software sistem operasi yang dirancang dan disediakan untuk dedicated server. Dedicated server hanya berfungsi sebagai server saja, tidak digunakan sebagai client atau workstation. Karakteristik jaringan peer to peer adalah sebagai berikut.
1). Minimal ada satu komputer yang berlaku sebagai server.
2). Ada komputer workstation (tempat kerja).
3). Sistem operasi pendukung jaringan seperti Win NT, Netware, dan sebagainya.
4). Peripheral (alat tambahan) seperti Network Interface Card, dan lainnya
5). Media penghubung antar komputer seperti kabel, konektor, dan lainnya.
Kelebihan sistem Koneksi Peer to Peer antara lain:
1). Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi dan pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: hardisk, drive, fax / modem, printer.
2). Biaya operasional relatif lebih murah di bandingkan dengan tipe jaringan client server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
3). Kelangsungan kerja jaringan tidak bergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan sistem Koneksi Peer to Peer antara lain:
1). Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan peer to peer setiap komputer di mungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
2). Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer di samping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3). Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
4). Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
Client Server
Client server ( server based ) merupakan model jaringan yang memiliki client dan server. Client adalah komputer yang meminta layanan (dapat berupa data atau perangkat keras misalnya printer), sedangkan server adalah komputer yang bertindak untuk melayani permintaan client. Fungsi server berupa perangkat lunak yang dijalankan oleh perangkat keras. Macam server dan fungsinya dijelaskan sebagai berikut.
1). File Server, menangani berkas yang dapat diakses oleh client.
2). Print Server, sebagai pengontrol printer yang dapat digunakan oleh client.
3). Web Server, menangani halaman - halaman web yang dapat diakses oleh browser.
4). Mail Server, menangani surat elektronik.
Kelebihan Sistem Client Server antara lain:
1). Kecepatan akses lebih tinggi sebab penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
2). Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
3). Sistem backup data yang lebih baik, karena pada jaringan client server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan Sistem Client Server, antara lain:
1). Biaya operasional relatif lebih mahal.
2). Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
3). Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
0 comments